Sunday, June 12, 2016

Terowongan Air Peninggalan Belanda Di Telaga Ngebel

loading...

trowongan air

Trowongan adalah nama yang diberikan oleh masyarakat di Dukuh Nglingi, Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel untuk tempat yang dibangun sejak jaman Belanda berapa puluh tahun silam. 

saluran air difungsikan mengisi telaga ngebel oleh PLN


Menurut cerita yang diyakini masyarakat Dukuh Nglingi, trowongan ini sejatinya adalah saluran air yang dimaksudkan untuk mengalirkan air yang berasal dari Kali Nderam, sebuah sungai dibalik bukit sebelah timur Telaga Ngebel untuk dimasukkan ke Telaga Ngebel. 


Dibangun dengan membuat lorong dari dua sisi, yaitu sisi di sebelah barat gunung dan juga sisi lain disebelah timur. Harapannya dengan pembuatan lorong dari dua sisi ini akan bertemu ditengah-tengah dan bisa tembus hingga dibalik bukit. Namun sayang, ternyata kedua lorong ini tidak bertemu di tengah, sehingga pembangunannya dihentikan. 


Pada jaman Jepang, terowongan ini sempat juga digunakan untuk tempat sembunyi dan penyimpanan senjata. Sehingga beberapa penduduk yang hidup di jaman jepang akan bercerita bahwa ini terowongan Jepang, namun yan hidup di jaman Belanda akan mengatakan bahwa terowongan ini dibuat oleh Belanda. 
 
melewati bawah jembatan ini untuk menuju trowongan
Terowongan ini tepatnya berada di sebelah timur Masjid Jami Kecamatan Ngebel tidak berapa jauh dari Penginapan Griya Larasati. Untuk mengunjunginya, paling bagus mulai jalan dari masjid, sehingga mobil atau sepeda motor bisa diparkir disana, kemudian jalan kaki. Atau bisa juga dengan menitipkan kendaraan baik roda-4 atau roda-2 ke penduduk.
 
saluran air menuju telaga
Memang sedikit menanjak, Begitu ujung aspal habis perjalanan dilanjutkan dengan menelusuri jalan yang ada dikebun penduduk, barulah kemudian masuk hutan kecil hingga sampai ke Terowongan ini. 
Memang belum ada papan petunjuknya, oleh karena itu jika mau mengunjungi kesana harus bertanya-tanya kepada penduduk di sekitar. 
Uniknya memang tidak banyak yang tahu, khususnya penduduk anak usia muda atau pendatang. Karena bangunan ini dulunya dianggap tidak memiliki makna, dan diyakini banyak dihuni oleh ular berbisa, sehingga masyarakat sejak lama melarang jika ingin melihatnya atau melakukan aktivitas yang berada dalam jarak dekat dengan bangunan ini.

Namun dengan berkembangnya pariwisata di Kecamatan Ngebel, maka masyarakat di sekitar tempat ini berisiniatif untuk membersihkan tempat tersebut sehingga layak untuk dinikmati pengunjung yang suka berpetualang. 

Penulis : Gamar Ariyanto  
Foto Shandy A A Miraza 

Artikel Terkait

Terowongan Air Peninggalan Belanda Di Telaga Ngebel
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

2 comments

Anonymous
January 31, 2022 at 10:34 PM delete

The Best Baccarat Sites in the UK For 2021 - FEBCASINO
You'll notice that the best youtube to mp3 baccarat websites in the UK 바카라 for the last four years are the best one for the download youtube videos UK players. This bookie takes you through a great

Reply
avatar
February 27, 2022 at 11:16 PM delete

CasinoTac's Review of Casinos, Games, Software, and Bonuses
Casinopatra Casino 원피스바카라 - CasinoTac 프로미넌스 포커 has 룰렛 만들기 been on the market for more than a 파라오 슬롯 decade, becoming one of the first casinos to introduce 사설토토 new players in

Reply
avatar