Monday, September 7, 2015

Study Banding Pemandu Wisata Dinas Pariwisata Ponorogo

Sabtu 5 September 2015, Rombongan Pemandu Wisata Dinas Pariwisata Ponorogo melaksanakan study banding, kali ini tujuan adalah Desa Wisata Candirejo.

Tujuan dari lokasi tersebut adalah untuk membuat beberapa wisata desa yg tersebar di seluruh Kabupaten Ponorogo.


  Desa wisata Candirejo menawarkan beberapa paket wisata.
 
- Tamasya Keliling Desa
Paket ini menawarkan eksplorasi penjelajahan desa Candirejo, baik dengan berjalan kaki, atau menggunakan sarana angkutan delman (andong) desa. Pada kesempatan ini, para pelancong akan disuguhi dengan keunikan tradisi dan budaya masyarakat setempat, kesenian dan kerajinan rakyat, serta metode sistem pertanian tradisional.

- Wisata Menoreh
Paket ini menawarkan kesempatan kepada para pelancong untuk mendapatkan pengalaman
yang tak terlupakan tentang kehidupan sehari-hari dari masyarakat yang tinggal di kawasan Menoreh. Pada kesempatan ini, para pelancong akan menemukan kehidupan habitat asli dari burung-burung yang hidup di daerah ini. Para pelancong juga dapat menikmati keindahan kebun-kebun tanaman obat dan melihat sistem pertanian tradisional yang diterapkan.

- Sistem Pertanian Desa
Paket wisata ini akan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya pelestarian dan pemeliharaan sumber-sumber daya alam, terutama yang berada di desa Candirejo. Para pelancong dapat langsung merasakan dan mengerjakan bagaimana rasanya berinteraksi dengan alam di areal pertanian, juga dapat ikut berpartisipasi dalam memanen buah-buahan segar langsung dari lokasi pembudidayaannya.

- Aktifitas Sungai
Ingin dapat menangkap ikan selincah para penduduk lokal? Bila ya, mari ikuti paket wisata ini dan bergabung dengan komunitas "Nylantrang" (komunitas para penangkap ikan). Para pelancong dapat merasakan sendiri asyiknya menangkap ikan di sungai,juga dapat menikmati segarnya berenang dan mandi di sungai, tentu saja semua itu dalam pengawasan pemandu wisata.

- Pendidikan Lingkungan (Alam)
Paket wisata ini menawarkan pendidikan tidak langsung tentang lingkungan hidup kepada para pelancong. Para pelancong diharapkan dapat mengerti dan sadar akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan alam dan lingkungan demi kelangsungan hidup saat ini dan generasi mendatang. Pelajarilah sistem pertanian organik, proses produksi bibit-bibit organik, dan bentuk pelestarian alam yang dilakukan oleh masyarakat setempat, misalnya "ilag-ilag'.

- Kehidupan Masyarakat Setempat
Para pelancong dapat tinggal di sebuah pondok penginapan milik penduduk, dan merasakan
langsung suasana tradisional Jawa yang masih sangat melekat di tiap-tiap keluarga. Di
sini, para pelancong dapat mengamati rutinitas sehari-hari dari masyarakat setempat,
mulai dari menyiapkan masakan, cara memasak, sampai suasana tinggal di rumah-rumah desa.
- Kesenian Tradisional
Para pelancong memiliki kesempatan untuk menikmati berbagai kesenian tradisional di desa Candirejo. Tiap-tiap kesenian memiliki karakteristiknya masing-masing. Aktifitas menikmati kesenian tradisional di tengah-tengah komunitas penduduk desa akan memberikan nuansa tersendiri bagi para pelancong.

  
Desa Candirejo dilengkapi dengan sarana akomodasi yang cukup baik. Untuk mempertahankan
suasana pedesaan yang masih asli, maka sarana akomodasi yang disediakan di desa Candirejo
berupa pondok-pondok penginapan (home stay) yang diusahakan sendiri oleh masyarakat
desa Candirejo.
Desa Candirejo memiliki masyarakat yang mempunyai semangat untuk maju dan berkembang,
di tingkat pemerintah desa maupun masyarakat luas pada umumnya. Kebudayaan yang berkembang dalam masyarakatnya menjadi potensi yang bisa dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata berbasis masyarakat, yakni kerajinan pandan-bambu, sistem pertanian, budaya, tempat-tempat potensial untuk melakukan kegiatan pengamatan aktivitas harian masyarakat, keindahan pemandangan dan kegiatan trekking.


Kehidupan masyarakat desa Candirejo yang masih agraris didominasi oleh kegiatan pertanian. Jika mereka ingin menjual hasil panen dalam jumlah besar maka mereka akan menuju ke pasar Borobudur atau pasar Jagalan. Delman (andong) merupakan alat transportasi setempat yang masih banyak dipergunakan untuk kegiatan ekonomi antardesa. Rumah tradisional mereka berbentuk rumah jawa Kampung dan Limasan. Rumah dan dapur merupakan bagian yang terpisah dan ini masih tampak pada beberapa rumah. Kayu bakar masih merupakan pilihan utama sebagai bahan bakar rumah tangga.
 


Artikel Terkait

Study Banding Pemandu Wisata Dinas Pariwisata Ponorogo
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email