Terletak di desa Klepu, Kecamatan Sooko atau kira-kira 30 Km di sebelah timur Ponorogo berdiri Gua Maria Fatima, yang merupakan taman wisata dan tempat ziarah umat beragama Katolik. Sebagai tempat ziarah, di taman ini dilengkapi dengan bidang berdoa dan patung Bunda Maria yang berdiri di atas gua.
Wisatawan membutuhkan waktu -/+ 1,5 jam perjalanan dari pusat kota menuju Gua Maria Fatima. Jalan yang biasa di tempuh para wisataan dan peziarah ialah dari pusat kota Ponorogo menuju Pasar Pulung. Kemudian ambil jalan menuju Kecamatan Sooko. ikuti jalan besar beraspal hingga sampai di Pasar Sooko. Dari sana, ikuti petunjuk arah menuju Gua Maria Fatima dan lewati jalan berbatu menuju desa Klepu.
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, tibalah di area taman wisata religi umat Katolik. Di sana telah disediakan lahan parkir yang sangat luas. Dari area parkir itu, wisatawan dan peziarah tinggal berjalan -/+ 100 meter ke lokasi Gua Maria Fatima dengan medan jalan menanjak. Namun, bagi pengendara motor yang sudah terbiasa dengan jalan menanjak, motor bisa dikendarai hingga tepat di pelataran Gua Maria Fatima.
Berdirinya Gua Maria Fatima diawali dengan adanya kolam mata air, atau biasa disebut sendang. Ya, karena adanya sendang inilah Gua Maria Fatima juga dinamakan Sendang Waluya Jatiningsih. Nama itu diberikan saat peresmian tempat ziarah pada tahun 1988 oleh Bapak Uskup Surabaya, Mgr. A. J. Dibjokarjono Pr,. Seperti mata air lain, air di sendang ini tidak pernah kering dan konon memiliki khasiat bagi mereka yang mempercayai. Selain mata air, di sini juga diberi beberapa kran air yang mengalirkan air mineral asli. Pengadaan air mineral ini digagas dengan tujuan untuk kesejahteraan warga sekitar Gua Maria Fatima.
Hingga sekarang, Gua Maria Fatima masih banyak dikunjungi para wisatawan dan peziarah saat hari-hari besar umat Khatolik. Sementara di hari-hari biasa, tempat ini juga tetap terbuka baik untuk berdoa maupun untuk berwisata.
Jika Anda ingin berkunjung ke sini, pastikan kondisi kendaraan Anda aman mengingat jalanan yang masih berbatu dan sedikit menanjak. Ditambah dengan masih minimnya penunjuk arah menuju lokasi wisata ziarah sehingga wisatawan dan peziarah perlu beberapa kali bertanya kepada warga sekitar. Walaupun jalanan yang kurang nyaman, di sepanjang perjalanan wisatawan akan disuguhi indahnya pemandangan khas yag tidak dapat ditemui di kota. Demikian juga keramahan warga sekitar yang selalu melempar senyum hanya sekedar menyapa.
Kontributor : Oldina Novalia R.
Sendang Tirto Waluyo Jatiningsing / Goa Maria Fatima
4/
5
Oleh
Admin
